November 22, 2009

Loyalitas oh loyalitas....

Sangat sering kita mendengar kata Loyalitas, baik loyal terhadap bangsa, negara, perusahaan, maupun terhadap jabatan, bagaimana dan apakah loyalitas itu..? disini saya hanya membatasi pembahasan hanya mengenai loyalitas untuk lingkup pekerjaan saja dan tidak terlalu dalam apa yang saya coba sajikan disini, tetapi mudah-mudahan sedikit membantu dan mengingatkan kita akan hal tersebut.
Loyalitas adalah jalan ter-sempurna pada sebuah tujuan mulia, dan tanpa loyalitas kita akan sulit menjadi pribadi yang tulus, yang ikhlas menjalankan pekerjaan kita.
Loyalitas merupakan tindakan baik untuk membentuk karakter hebat di dalam diri kita, bersama loyalitas kita akan menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab dengan sempurna.

Loyalitas bila dilihat dari sisi pengusaha
Loyalitas adalah suatu istilah yang sangat disukai oleh para pengusaha bila memandang karyawannya. Pengusaha mengartikan loyalitas adalah suatu kesetiaan karyawan kepada dia, kepada atasan, atau perusahaan.

Loyalitas bila dilihat dari sisi karyawan
Loyalitas apabila dilihat dari sisi karyawan adalah "kesetiaan" , baik kesetiaan terhadap perusahaan kesetiaan terhadap tanggung jawab yang dibebankan diatas pundaknya oleh perusahaanbn tempat ia bekerja. Loyalitas karyawan dapat tercipta apabila seorang karyawan mempunyai "rasa memiliki" (sense of belonging) terhadap perusahaan tempat ia bekerja, serta mempunyai Profesionalisme.
Apa yang dimaksud dengan Profesioanlisme..? Profesionalisme sendiri mempunyai arti bahwa setiap karyawan harus bekerja gigih dengan suatu penguasaan keahlian. Dengan demikian, karyawan tersebut akan mempunyai kepastian sendiri atas masadepan kariernya karena dia berkompeten. Sehingga apabila ditarik kesimpulan maka Profesional adalah orang yang berkompeten pada bidang yang sesuai dengan minat dan skill nya.

Bagaimana menumbuhkan loyalitas karyawan..?
Menurut saya, loyalitas bukan hanya "sifat bawaan" karyawan semata, tetapi harus juga ditunjang dengan rangsangan (stimulus) dari pihak perusahaan, apa sajakah stimulus yang harus dilakukan oleh perusahaan atau pimpinan perusahaan tersebut? saya akan coba sebutkan beberapa hal berikut:
1. Seberapa besarkah kepedulian kita terhadap karyawan
2. Sudahkah ada keteladanan pada diri kita selaku pengusaha
3. Seberapa sering / pernahkah kita bersilaturahmi dan membangun suatu hubungan emosional yang cukup intense dengan karyawan
4. Berbagi Ilmu
5. Sentuhan spiritual untuk lebih meningkatkan hubungan emosional
6. Kenali arah motivasi karyawan kita
7. Punish and reward

Apabila hal-hal diatas sudah anda jalankan, maka loyalitas karyawan yang anda harapkan akan tumbuh dengan sendirinya, Percayalah...!, karena sebagai pemimpin perusahaan kita tentu tidak mengharapkan loyalitas yang hanya sebatas "lipstik" saja, artinya loyalitas yang ada apabila diperlukan untuk tujuan "menjilat atasan" dan dan akan luntur dengan segera. Loyalitas terbaik adalah yang dimiliki oleh pribadi-pribadi tulus, ikhlas, jujur atas pengabdiannya.

Secara mengejutkan kita disodorkan oleh sebuah hasil pooling yang dilakukan oleh Opinion Research Corp. yang selama 15 tahun telah meneliti karyawan-karyawan dari banyak perusahaan di Amerika, bila hasil yang diperoleh antara tahun 1970-1974 menunjukan sebanyak 69% dari ribuan manager masih "percaya" akan kompetensi pimpinannya untuk mengelola perusahaan secara baik (sehingga pekerjaan pun relatif terjamin), maka angka ini turun secara drastis antara tahun 1980-1985 menjadi hanya47% saja, sedangkan bagaimana hasil pooling di tahun 200-an ini?? mungkinkah makin turun lagi tingkat kepercayaan pana manager ini..?
Mungkinkah bisa me-representasikan keadaan di Indonesia..? mungkin belum tentu, tetapi mungkin juga iya karena seperti kita ketahui semua, bahwa sistem pengelolaan pasar dan perusahaan di Indonesia banyak mengacu kepada ahli-ahli negara itu.
Akhirnya kita sebagai karyawan mari hendaknya tidak hanya menunggu sampai para pemimpin perusahaan menjalankan stimulus-stimulus diatas, tapi kita dengan itikad baik, jujur, ikhlas mengembangkan sikap loyalitas dan profesionalitas kerja. (23/11/09_af)

November 21, 2009

"Mencuci di air kotor"

Maraknya pemberitaan kasus korupsi di lingkungan departemen2 pemerintah membuat miris hati dan prihatin, Pejabat pemerintahan yang diberi kepercayaan oleh masyarakat ternyata hanya menganggap kepercayaan itu tak lebih dari omongan yang hari ini di ucapkan dan sejam kemudian dilupakan. Mereka tidak mempedulikan penilaian2 masyarakat, mereka tidak lagi bisa memilih dan memilah kepentingan. Kepentingan pribadi sepertinya segala-galanya, bahkan diatas kepentingan rakyat, kita jadi ingin bertanya apakah mereka tidak akan merasakan Ajal? apakah Malaikat pencabut nyawa tidak akan menghampirinya..? tidak takut kah mereka akan pertanggungjwaban hari akhir? Apapun agama nya saya yakin bahwa setiap agama mengajarkan kebaikan. Terlepas dari itu kita ingin mencermati carut marut lembaga2 penegakan hukum Indonesia ini. Saling tuduh, saling cekal, saling lempar argumentasi, pengerahan masa pendukung, membuat kita semua bingung lembaga mana yang benar, lembaga mana yang bersih dari korupsi, baru2 ini presiden memandatkan team verifikasi fakta yang di namai TIM-8 (Team 8) Dengan Ketua: Adnan Buyung Nasution, Wakil Ketua Koesparmono Irsan, Sekretaris Denny Indrayana dengan anggota Anies Baswedan, Todung Mulya Lubis, Amir Syamsuddin, Hikmahanto Juwana, dan Komaruddin Hidayat, sampai saat ini mereka telah merampungkan pekerjaannya dan telah melaporkan kepada Presiden hasil verifikasi mereka, tetapi sampai saat ini (21/11/09_Pen)Presiden belum mengambil tindakan apapun guna menyelesaikan permasalahan Korupsi di Lembaga2 pemerintahannya.
Kira2 apa yang akan dilakukan oleh Presiden? me-non aktifkan Kapolri, Jaksa, Atau malah mengeluarkan SP3 atas kasus tersebut? akan sangat disayangkan apabila kasus ini di hentikan begitu saja dan apabila memang SP3 yang dilakukan, maka ini merupakan preseden buruk atas Pemerintahan SBY_Jilid 2 ini.
Sebuah karikatur yang dimuat di harian Kompas tgl 21 Nov 2009 tertulis "Supaya clean ganti air yang bersih Pak" ya memang mengelitik perasaan apabila seluruh jajaran lembaga hukum & peradilan sudah dinilai bobrok dan tak dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga "suci", tetapi memang itulah kenyataan yang ada.
Semoga Sosok Presiden yang di daulat rakyat untuk memimpin negeri ini beserta seluruh Departemen yang ada di bawah nya bisa memenuhi rasa keadilan rakyat.
Tetapi sekali lagi Presiden menunjukan keragu-raguannya dengan melempar opnini "jangan paksa presiden untuk bersegera memutuskan hal tersebut" membuat rakyat yang mendaulatnya sebagai pemimpin kecewa, namun presiden berjanji untuk memberikan statement pada senin 23 Nov 2009, jadi mari kita tunggu saja dimulainya ronde baru antara "Cicak Vs Buaya" ini.

Plaza Indonesia Ext

Plaza Indonesia Ext
Proyek pembangunan central jakarta