November 27, 2008

Kaca Spion (Catatan Andy. F Noya)

Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu
mampir ke perpustakaan Soemantri Brodjonegoro. Ini tempat favorit saya.
Selain karena harus menyalin bahan-bahan pelajaran dari buku-buku wajib
yang tidak mampu saya beli, berada di antara ratusan buku membuat saya
merasa begitu bahagia. Biasanya satu sampai dua jam saya di sana .. Jika
masih ada waktu, saya melahap buku-buku yang saya minati. Bau harum
buku, terutama buku baru, sungguh membuat pikiran terang dan hati riang.
Sebelum meninggalkan perpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak
gado-gado di sudut jalan, di luar pagar. Kain penutupnya khas, warna
hitam. Menurut saya, waktu itu, inilah gado-gado paling enak seantero
Jakarta . Harganya Rp 500 sepiring sudah termasuk lontong. Makan
sepiring tidak akan pernah puas. Kalau ada uang lebih, saya pasti nambah
satu piring lagi. Tahun berganti tahun. Drop out dari kuliah, saya
bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa dan Siapa
Orang Indonesia . Kemudian pindah menjadi reporter di Harian Bisnis
Indonesia . Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA. Karir saya
terus meningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian Media
Indonesia dan Metro TV.
Sampai suatu hari, kerinduan itu datang. Saya rindu makan gado-gado di
sudut jalan itu. Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya
menjadi gundah. Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan
kegundahan tersebut. Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi
menjadi diri saya sendiri. Padahal sejak kecil saya berjanji jika suatu
hari kelak saya punya penghasilan yang cukup, punya mobil sendiri, dan
punya rumah sendiri, saya tidak ingin berubah. Saya tidak ingin menjadi
sombong karenanya.
Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya . Sejak
kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas dan
menjadi trauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan tahun. Saya
bersama seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola. Sepeda
milik teman yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion
mobil itu patah.
Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer
saya tempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah
saya langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Upaya yang
sebenarnya sia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasi
mobil, di Jalan Prapanca.. Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap
menjadi kamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar yang cuma
enam kali empat meter, tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat
tidur di mana saya bersembunyi adalah satu-satunya tempat tidur di
ruangan itu. Tak lama kemudian, saya mendengar keributan di luar.
Rupanya sang pemilik mobil datang. Dengan suara keras dia marah-marah
dan mengancam ibu saya. Intinya dia meminta ganti rugi atas kerusakan
mobilnya.
Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak
bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca
spion mobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang
senilai itu, pada tahun 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang
mengandalkan penghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos
menjahit baju waktu itu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu dua
minggu. Dalam sebulan, order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan ada
tiga, tapi lebih sering cuma satu. Dengan penghasilan dari menjahit
itulah kami - ibu, dua kakak, dan saya - harus bisa bertahan hidup
sebulan.
Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut. Setiap
akhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil
uang. Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan
uang untuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir
bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu
ketakutan. Di mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah
artinya kaca spion mobil baginya? Tidakah dia berbelas kasihan melihat
kondisi ibu dan kami yang hanya menumpang di sebuah garasi?
Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah
ibu juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba. Saya benci pemilik
mobil itu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal. Saya benci
orang kaya.
Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban
mobil-mobil mewah. Bahkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya.
Jika musim layangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya.
Saya menawarkan jasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka
adu layangan. Pada saat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya
putus dan gulungan benang gelasannya saya bawa lari. Begitu
berkali-kali. Setiap berhasil melakukannya, saya puas. Ada dendam yang
terbalaskan.
Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang kaya
di dalam mobil mewah.. Saya merasa semua orang yang naik mobil mahal
jahat. Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan. Mereka tidak
punya hati nurani.
Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa
kuliah begitu lezat, saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu
tidak enak di lidah. Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah
berubah. Hal yang sangat saya takuti. Kegundahan itu saya utarakan
kepada istri. Dia hanya tertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa
bersalah. Kalau gado-gado langgananmu dulu tidak lagi nikmat, itu karena
sekarang kamu sudah pernah merasakan berbagai jenis makanan. Dulu
mungkin kamu hanya bisa makan gado-gado di pinggir jalan. Sekarang,
apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba makanan yang
enak-enak. Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika dia melihat
saya tetap gundah, istri saya mencoba meyakinkan, "Kamu berhak untuk
itu. Sebab kamu sudah bekerja keras."
Tidak mudah untuk untuk menghilangkan perasaan bersalah itu. Sama
sulitnya dengan meyakinkan diri saya waktu itu bahwa tidak semua orang
kaya itu jahat. Dengan karir yang terus meningkat dan gaji yang saya
terima, ada ketakutan saya akan berubah. Saya takut perasaan saya tidak
lagi sensitif. Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gado
yang berubah rasa. Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapi
sayalah yang berubah. Berubah menjadi sombong.
Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak
sensitif. Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca
spionnya saya tabrak.
Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam hati. Walau dalam
kehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian. Salah satunya ketika
mobil saya ditabrak sepeda motor dari belakang. Penumpang dan orang yang
dibonceng terjerembab. Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak
dari belakang, sungguh ujian yang berat untuk tidak marah. Rasanya ingin
melompat dan mendamprat pemilik motor yang menabrak saya. Namun, saya
terkejut ketika menyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan
kebaya lusuh. Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi.
Selain karena terjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok.
Hanya dalam sekian detik bayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat
itu serupa dengan wajah saya ketika menabrak kaca spion. Wajah yang
merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung. Sang
ibu, yang lecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta maaf
atas keteledoran anaknya. Dengan mengabaikan lukanya, dia berusaha
meluluhkan hati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut ganti rugi.
Sementara sang anak terpaku membisu. Pucat pasi. Hati yang panas segera
luluh. Saya tidak ingin mengulang apa yang pernah terjadi pada saya.
Saya tidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu. Apalah
artinya mobil yang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul.
Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka. Dengan
begitu saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Setidaknya siang itu
saya tidak ingin lahir sebuah benih kebencian. Kebencian seperti yang
pernah saya rasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman hidup
yang pahit.

Oktober 22, 2008

Baja Dalam Kehidupan Kita

Baja dapat dikatakan sebagai bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya keberadaan baja diabaikan karena umumnya produk baja tersebut dilapisi oleh bahan lain.
Pada kenyataannya, setiap manusia dalam kehidupannya banyak bersentuhan dengan produk yang berasal dari baja.
Seorang anak ketika bangun tidur meminum susu, karena susu dipercaya memiliki kandungan gizi yang baik untuk masa pertumbuhan. Tahukah Anda bahwa kaleng wadah susu tersebut bahan bakunya adalah baja ? Begitu pula dengan berbagai jenis kaleng makanan dan kaleng minuman yang tentunya sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari.
Agar praktis kita sering memasak dan mengkonsumsi makanan kaleng. Sementara itu, di hari yang panas atau setelah lelah berolahraga acapkali kita langsung menyesap minuman dalam kaleng. Wadah makanan dan minuman yang berupa kaleng tersebut berbahan baku baja, dalam hal ini baja lembaran dingin yang khusus diproduksi untuk industri pelat timah. Pelat timah banyak digunakan untuk kaleng makanan dan minuman, kaleng cat, dan chemical containers yang memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap korosi, weldability dan workability yang tinggi, dan kekuatan yang cukup untuk menampung isi dari kaleng tersebut.
Seorang ibu yang akan menyiapkan masakan bagi keluarganya juga banyak menggunakan produk baja. Peralatan memasak yang digunakannya seperti panci, oven, merupakan produk akhir yang berbahan baku baja. Begitu pula dengan tabung gas untuk menyalakan kompornya.
Mengendarai mobil atau motor, melaju di jalan tol, bersepeda untuk menjaga kebugaran tubuh, berkantor di gedung tinggi, bermain ayunan di taman bermain, dan masih banyak lagi, tanpa kita sadari semuanya bersentuhan dengan baja. Baja untuk aplikasi otomotif yang digunakan dalam pembuatan rangka kendaraan bermotor (chassis dan cross-members), wheel discs and rims, rear axles, tangki bahan bakar, filter oli, dan lain-lain, baja untuk aplikasi konstruksi, baja untuk aplikasi enamel yang digunakan untuk peralatan dapur, alat memasak, dan lain-lain.
Bahkan ketika tidur pun kita bersentuhan dengan baja. Pegas pada spring bed yang kita gunakan merupakan salah satu aplikasi dari baja batang kawat. Aplikasi lainnya adalah jari-jari roda sepeda, rangka payung, kawat, paku, mur, baut, dan lain-lain.
Sedemikian dekatnya kehidupan manusia dengan baja. Baja telah menyatu dalam kehidupan manusia dan menjadi penopang seluruh aktivitas dalam proses produksi sehingga tidak dapat dipisahkan dari masyarakat industri.

Agustus 09, 2008

Sebuah Langkah Kreatif dan Inovatif





Arsitek selalu membuat “kejutan” baru dalam menciptakan karya-karya mereka. Eksplorasi mereka terhadap bentuk massa, struktur, dan proporsi, didukung oleh desain yang inovatif serta teknologi canggih semua difokuskan dalam menghasilkan suatu karya baru. Dalam mencapai sebuah langkah kreatif eksplorasi terhadap desain seolah-olah tidak ada batasnya. Bagi Ridwan Kamil, seorang arsitek urban yang tengah mengeksplorasi desain-desain spektaktuler, desain yang spontan dapat terwujud lebih unik dibandingkan dengan desain awal. Pada desain rumahnya di Bandung Utara dia mewujudkan ide yang ekspresif dan kreatif lewat bahasa arsitektur dengan balutan estetika dan desain yang berfungsi.
Bagi Emil, demikian sapaan sehari-harinya, mendesain adalah ibarat melakukan sebuah ibadah. Dia mengerti betul aturan-aturan yang perlu dipatuhi dan aturan yang masih fleksibel sehingga dapat menciptakan suatu bahasa arsitektur dan bahasa interior yang unik pada setiap rancangannya. Kali ini Emil berkesempatan untuk merancang rumahnya sendiri dengan menggabungkan pengalaman kerja, pengetahuan serta impiannya untuk menciptakan sebuah hunian modern yang menghadirkan ”semangat” desain dalam konteks kehidupan modern.

Secondary Skin yang fenomenal
Banyak ide yang ingin diwujudkan ketika mendesain rumahnya. Dia membalut bangunan dengan kulit eksternal (secondary skin) sebagai upaya untuk menyamarkan dinding rumah utama yang sebagian besar terbuka dengan kaca setinggi plafon. Sang arsitek menerangkan bahwa secondary skin ini bagaikan sebuah bidang, tirai, partisi, jendela dan juga penghalang terhadap terik panas matahari di siang hari. Kulit ini tidak hanya terlihat unik tetapi juga fungsional. Uniknya struktur kerangka kulit luar ini dipadukan dengan bahan yang tidak lazim digunakan pada rumah, yaitu botol-botol bekas yang jumlahnya mencapai 30 ribu buah. Botol-botol bekas tersebut ditempelkan dan disusun satu sama lain untuk menghasilkan bidang-bidang partisi yang semi transparan. Botol bekas yang dipilih adalah botol kratingdaeng yang berukuran sedang dan berwarna oranye sehingga menghasilkan pencahayaan yang nyaman dan alami ketika ditimpa matahari. Efek cahaya tersebut sesuai dengan tema warna yang diterapkan pada interior rumahnya yaitu warna cokelat kayu.
Emil mengatakan bahwa pemakaian secondary skin mempunyai falsafah tertentu seperti yang pernah dikemukakan oleh arsitek Budi Pradono dalam rancangan beberapa bangunannya yaitu mengangkat citra tradisional dalam bahasa modern. Jika diperhatikan secara teliti struktur kerangka secondary skin merupakan paduan unsur modern dengan unsur tradisional yaitu botol-botol bekas tadi.
Pada resto Kayumanis yang dikerjakan oleh Budi Pradono, efek yang dihasilkan melalui struktur secondary skin ini memunculkan efek “dramatis” ketika bersinggungan dengan cahaya matahari. Suasana terlihat “hangat” dan nyaman.


Tekstur, Warna dan Unsur Melayang
Rumah ini berdiri di atas lahan yang berbentuk trapesium, sehingga orientasi desainnya harus disesuaikan dengan kondisi lahan. Bentuk massa utama berbentuk huruf “U” dengan bagian depan rumah menyerong ke arah jalan sehingga menjadikan tata letak interiornya terpisah-pisah. Namun Emil tetap mengomposisikan ruangan agar terbuka satu sama lain melalui permainan efek tembus pandang dan dominasi garis kisi-kisi pada interiornya. Di sini diterapkan permainan struktur split level dengan komposisi dua lantai di massa bagian depan dan komposisi tiga lantai di massa bagian belakang. Kedua massa ini mengapit sebuah inner-court yang difungsikan sebagai area buffer sekaligus sebagai tempat relaksasi. Mengingat area ini sering dipergunakan sebagai tempat berkumpul keluarga ataupun tempat pengajian maka ruang luar ini menjadi perluasan dari ruang dalam.
Setiap ruangan saling berhubungan dengan ruangan di sebelahnya. Misalnya ruangan tamu di depan terhubung langsung dengan ruangan keluarga tetapi dipisahkan dengan perbedaan lantai. Disisi lain, pada partisi yang melatarbelakangi rak TV dibuat celah horizontal sehingga dapat terlihat aktivitas di ruang musala.
Secara menyeluruh, interior dalam dibuat nyaman dengan aksen warna yang dominan. Contohnya terdapat ruangan keluarga yang elegan dengan mebel dan aksesori interior yang menawan. Sebuah sofa egg chair berwarna merah menjadi aksen yang turut menyemarakkan ruangan ini. Emil mengatakan bahwa aksen ini dibuat untuk menampilkan pusat perhatian pada ruangan. Dari ruangan ini terdapat akses ke arah inner courtyard melalui pintu kaca geser. Bukaan seperti ini berfungsi untuk melancarkan sirkulasi udara dan juga melancarkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah sehingga rumah terasa sejuk dan terang.
Pemakaian cat untuk tembok sengaja dibuat minim. Sebagai penggantinya dipakai material bertekstur seperti batu alam, wallpaper, panel kayu, kisi-kisi besi dan beberapa bahan lainnya yang memenuhi bidang-bidang interiornya. Berbagai material dipadukan seperti batu andesit untuk pelapis lantai dan pelapis dinding yang di beri coakan garis-garis sehingga terlihat unik. Detail-detail ini banyak yang diubah oleh Emil saat pelaksanaan tahapan konstruksi, sehingga tercapai suasana dan efek yang diinginkan.
Detail lain yang turut diperhatikan oleh Emil adalah ”efek melayang” yang diterapkan pada sebagian besar furnitur di dalam rumah. Contohnya meja dapur island berwarna putih yang mempunyai kaki meja yang ditempatkan pada bagian tengah dalam sehingga tidak terlihat dan menimbulkan efek melayang. Begitu pula dengan penggunaan beton yang membingkai sebuah chaise longe berwarna merah di area courtyard. Di sini struktur betonnya ditopang oleh kaki beton yang dibuat lebih ramping dan lebih kecil sehingga tercipta efek melayang pada struktur beton tadi. Dengan pencahayaan dari lampu yang tersembunyi, efek visual melayang lebih terlihat terutama menjelang malam hari.
Secara keseluruhan semua elemen yang diciptakan berpadu harmonis penuh permainan garis horizontal dan vertikal, serta mempunyai nilai ramah lingkungan karena menggunakan botol-botol bekas sebagai elemen arsitekturnya (fitriyadi).

Juli 25, 2008

AutoCad 2D (tutorial)

For many people who's work at Technician or Technical Engineering, Autocad is one of several software wich is needed. This software is so important to help our daily work. Many people wily work with Autocad and many doesn't, therefore herewith we would like to help you to provide the Tutorial. Hope you'll be enjoy it...

1. Making a Line, Offset, Trim, Erase, let's Check this out here!!

follow this link....

Kantor Canggih Bernuansa Alami



Desain kantor ini tidak hanya mengakomodasi kegiatan bekerja tetapi juga berhasil mengekspresikan citra perusahaan yang canggih dan atmosfer ruang bernuansa natural modern.
Kantor yang berlokasi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini merupakan basis perusahaan Concept Technology yang bergerak di bidang tata cahaya / lighting dan sistem otomatisasi / automation system. Kantor seluas 500 m2 ini merupakan hasil renovasi total (bangunan baru) rumah lama yang diubah menjadi bangunan dengan total lima lantai agar dapat menampung banyak ruangan sesuai dengan kebutuhan pekerjanya. Kantor ini juga dilengkapi oleh sistem otomatisasi canggih agar dapat memberikan fleksibilitas, kemudahan, kenyamanan, keamanan dan komunikasi intens sesuai dengan citra perusahaan. Konsep desain dipercayakan kepada tim arsitek Coleen Hadipurnama dari CH Form+Graphic sedangkan pembangunannya oleh Liman Wijaya dari Jayagiri Permai.

Sebagai tahap awal, arsitek merancang massa bangunan yang berkesan dua lantai dengan atap perisai dan jendela kaca lebar agar sesuai dengan aturan pembangunan di kawasan tersebut. Tampilan kantor ini didesain bergaya natural minimalis dengan menonjolkan bentuk kotak-kotak geometris yang bebas dari detail rumit. Arsitek juga banyak menerapkan material alami pada setiap elemen bangunan yang dikombinasi dengan teknologi canggih. Contohnya, sebagian dinding fasada dan seluruh lantai kantor dilapisi oleh batu andesit sedangkan pintunya terbuat dari kayu jati tanpa finishing. Selain itu, jendela kaca setinggi dua lantai pada fasada dilengkapi oleh alat mekanis berupa penjepit kaca tanpa kusen / spider fitting yang berhasil memperluas pandangan.

Berlanjut ke layout ruang dalam, arsitek menyusun lima buah lantai secara berselang seling di dalam bangunan / split level dimana lantai dasar ditata untuk area penerima tamu, area pameran / acara dan dilengkapi oleh courtyard dengan gazebo di dalamnya. Lantai satu untuk ruang rapat, ruang pelatihan dan area servis sedangkan lantai dua untuk ruang kerja pimpinan, ruang kerja desainer dan staf keuangan serta pantri. Lantai tiga dan lantai empat untuk ruang kerja staf produksi serta gudang sedangkan lantai lima khusus untuk penthouse milik pimpinan yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi terbuka dari area nonton tv. Pusat sirkulasi bangunan adalah area tangga yang dirancang terbuka dengan menonjolkan konstruksi baja yang disekat dengan dinding kaca. Interior kantor juga didesain bernuansa natural dan nyaman yaitu seluruh plafon, dinding dalam, kusen aluminium bahkan pagar balkon dicat warna putih. Yang unik dan inspiratif dari kantor ini adalah adanya satu ruangan yang dilengkapi oleh lemari built in khusus untuk pelatihan dan presentasi mengenai prinsip dasar dalam tata cahaya / lighting dan sistem otomatisasi. (Fitriyadi 7/25)

Juli 21, 2008

Anda Sarjana Teknik Sipil?

Apakah anda seorang sarjana Teknik sipil? berbesar hatilah karena fakta menunjukan trend positif saat ini, untuk lebih jelasnya jangan anda lewatkan informasi yang mungkin berharga bagi anda..

Teknik Sipil merupakan ilmu terapan yang mencakup teknologi merancang, membangun, dan memelihara serta memperbaiki bangunan. Bangunan yang dimaksud di sini sangat beragam, mulai dari bangunan rumah sederhana dan gedung-gedung bertingkat, jembatan, bendungan, hingga bangunan sarana dan prasarana transportasi, jembatan, bendungan, pengairan, prasarana produksi, hingga bangunan-bangunan lepas pantai seperti pada fasilitas pengeboran minyak lepas pantai, serta berbagai fasilitas pembangkit dan transmisi energi. Singkatnya, di setiap saat ketika kita melintas di jalan raya, sewaktu berjalan-jalan di kawasan gedung pertokoan ataupun saat berkunjung ke bandara, semua yang kita lihat dan manfaatkan merupakan hasil karya lulusan Teknik Sipil.

Para ahli Teknik Sipil, umumnya dikenal dengan sebutan insinyur Sipil, awalnya bertugas membuat rancangan struktur bangunan secara lengkap; mulai dari pondasi hingga keseluruhan bangunan tersebut lengkap dan siap digunakan. Selama proses perancangan ahli Teknik Sipil bekerja dalam suatu tim pembangunan untuk meneliti, mengukur dan menentukan apakah kekuatan tanahnya memadai. Pada tahap yang sama ahli Teknik Sipil akan juga membuat rancangan bangunan dan menghitung dimensi dan kekuatan bagian-bagian bangunannya sehingga siap untuk dijadikan acuan bagi pihak pelaksana (kontraktor) untuk dibangun.
Tahap selanjutnya adalah tahap pembangunan atau konstruksi. Tahap pembangunan suatu rumah atau gedung sederhana, misalnya, dimulai dengan pekerjaan pemasangan pondasi, penyusunan kerangka gedung, dan dilanjutkan dengan pembangunan lantai dan dindingnya. Pada tahap pembangunan ini ahli Teknik Sipil harus bekerjasama dengan para ahli di bidang lainnya untuk memasang sistem kelistrikan gedung, sistem keamanan, serta perpipaan untuk air bersih dan saluran pembuangan limbahnya. Pada konstruksi bangunan-bangunan yang jauh lebih rumit tentu saja proses konstruksinya akan terdiri dari banyak pekerjaan dan semakin melibatkan banyak pula pihak-pihak dan ahli lain yang terkait.
Selain pembangunan baru, tugas seorang ahli Teknik Sipil juga mencakup pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang sudah ada. Suatu infrastruktur, dapat mengalami perubahan fungsi atau penurunan kondisi selama masa layannya. Para ahli Teknik Sipil harus dapat merencanakan perbaikan / retrofitting pada struktur agar struktur tersebut dapat berfungsi dengan baik atau dapat bertahan terhadap gaya gempa besar yang mungkin terjadi.
Pada prinsipnya ilmu yang akan teman-teman pelajari pada prodi ini akan banyak berkaitan dengan ilmu fisika terapan, terutama ilmu mekanika. Teman-teman juga dituntut untuk menguasai prinsip-prinsip matematika dengan baik. Walau kini banyak perangkat lunak tersedia untuk membantu proses penghitungan, teman-teman akan tetap ditekankan mengenai pentingnya penguasaan pengetahuan dan pemahaman prinsip-prinsip dasar keteknikan. Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis untuk keperluan merancang, membangun dan memelihara struktur bangunan, pada program studi Teknik Sipil juga akan dipelajari berbagai aspek manajemen konstruksinya. Di sini teman-teman akan diberi pengetahuan dan dilatih untuk dalam mengelola pelaksanaan konstruksi dengan baik (seperti: mengatur jadwal kerja, mengatur pekerja, bahan dan peralatan), sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dalam pengunaan berbagai sumberdaya, serta tetap menjaga dan memenuhi ketentuan lingkungan.

Prospek Kerja
Seorang sarjana Teknik Sipil memiliki prospek kerja yang sangat luas di dalam maupun di luar negeri, antara lain:

* Bidang Pembangunan Infrastruktur:
Seorang lulusan Teknik Sipil dapat berprofesi sebagai konsultan atau sebagai kontraktor yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan. Peluang lainnya adalah bekerja sebagai pegawai dalam bidang pengaturan dan kebijakan di instansi pemerintahan, seperti di Departemen dan Dinas PU, Bapenas, Bapeda dll.

* Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan
Berbagai perusahaan di lingkungan industri migas, pertambangan, pengolahan seperti Pertamina, Schlumberger, PLN, Freeport, INCO, Pupuk Kaltim dll. membutuhkan sarjana Teknik Sipil untuk menyediakan dan memelihara berbagai bangunan dan fasilitas produksi.

* Bidang Pendidikan
Seorang lulusan Teknik Sipil dapat menjadi pengajar/peneliti di perguruan tinggi/lembaga pendidikan atau di pusat-pusat penelitian.

* Bidang lainnya
Para lulusan program studi Teknik Sipil juga mempunyai kemampuan yang cukup bersaing untuk bekerja di berbagai bidang non-keteknikan, seperti perbankan dan asuransi, atau berkarier di birokrasi pemerintahan atau bisnis di bidang-bidang lainnya.

So, let's wake up!! get your dream with science, get science with spirit....
Nothing imposible in this world..... Just work and pray, SUCCSESS FOR YOU ALL!!

Beasiswa

Berminat meraih beasiswa? klik disini..

solo drum

Do you like music? realy, realy like? watch this!!

Juli 19, 2008

Pencakar Langit

Gedung tertinggi di dunia saat ini, terdapat di Taipei dengan ketinggiannya 500m, gedung ini memiliki fasilitar escalator tercepat di dunia hanya memerlukan waktu 37 detik untuk mencapai ketinggian 80, dapat di bayangkan peran serta dan kerjasama yang baik antar disiplin ilmu.














Menara CN adalah bangunan tertinggi di dunia yang tegak sendiri di permukaan tanah. Tingginya 553.33 meter. Menara ini terletak di kota Toronto, Ontario, Kanada, dan dianggap sebagai ikon kota tersebut (Koordinat: 43°38′33.24″LU,79°23′13.7″BB). Menara CN dikunjungi oleh lebih dari dua juta orang setiap tahunnya. Menara ini mulai dibangun tahun 1973.
CN adalah singkatan resmi dari Canadian National Railway (Kereta Api Nasional Kanada), namun setelah perusahaan itu memutuskan untuk mecabut investasinya dalam aset jalur kereta api barang yang bukan merupakan inti usahanya dalam langkah-langkah yang menyebabkan swastanisasi perusahaan tersebut pada 1995, Menara CN dialihkan kepada Canada Lands Company (CLC), sebuah Crown corporation federal yang bertanggung jawab atas pembangunan real estate. Karena warga kota Toronto ingin mempertahankan nama Menara CN, singkatan CN itu kini diubah artinya menjadi Canada's National dan bukan namanya semula, Canadian National.
Tapi, jika Menara Jakarta siap sepenuhnya sekitar 2010-2011, menara ini akan hanya duduk di peringkat kedua.



Menara Sears (Sears Tower) adalah pencakar langit di Chicago, Illinois. Gedung ini merupakan gedung tertinggi di Amerika Serikat sejak tahun 1973 setelah mengalahkan ketinggian World Trade Center. Sebelumnya, World Trade Center merupakan gedung tertinggi di AS selama setahun setelah mengungguli Gedung Empire State. Menara Sears dibangun konglomerat bisnis eceran Sears, Roebuck and Company. Perancangnya adalah arsitek kepala Bruce Graham dan insinyur struktur Fazlur Khan dari Skidmore, Owings and Merrill.
Pembangunan dimulai bulan Agustus 1970, dan dicapai tinggi maksimum gedung seperti direncanakan pada tanggal 3 Mei 1973. Ketika selesai, ketinggian Menara Sears mengungguli World Trade Center di New York, dan menjadi gedung tertinggi di dunia. Gedung ini terdiri dari 108 lantai, namun pemilik gedung menghitung lantai atap sebagai lantai 109, dan bagian paling atas yang berisi peralatan mekanik sebagai lantai 110. Tinggi gedung sampai ke atap adalah 442 m, dihitung dari pintu masuk sebelah timur. (Agus. fitriyadi)

Sejarah Disiplin Ilmu Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil

Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.

Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
Hidro dan Lingkungan: Cabang yang mempelajari air dan lingkungan alam, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, dam, irigasi, waduk/bendungan, kanal hingga teknik penyehatan.
Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.

Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.

Perbedaan dari arsitek: terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai resiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Plaza Indonesia Ext

Plaza Indonesia Ext
Proyek pembangunan central jakarta